Keterangan gambar : Serah Terima Surat Pernyataan Surveior oleh Dr. H. Suprapto, S.Pd., S.Kp., MMKes, FISQua dan Surat Pernyataan Kepala Labkesmas Banjarnegara yang diwakili Kasubbag Adum Asyhar Tunissea, SKM, M.Kes
Banjarnegara – Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Banjarnegara melaksanakan survei simulasi akreditasi laboratorium oleh Lembaga Akreditasi Kesehatan Indonesia (Laskesi) pada 28-29 Oktober 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu penyelenggaraan layanan laboratorium kesehatan serta pemenuhan standar yang ditetapkan secara nasional.
Survei simulasi dilaksanakan untuk menilai kesiapan sistem manajemen mutu, ketepatan kinerja teknis, serta kualitas layanan yang berorientasi pada keselamatan pasien maupun keselamatan kerja. Dua narasumber yang bertindak sebagai surveior dalam kegiatan ini adalah Dr. H. Suprapto, S.Pd., S.Kp., MMKes, FISQua sebagai Surveior Manajemen, serta dr. Liza Suryani Dewi, Sp.PA, Msi.Med, FISQua sebagai Surveior Teknis. Keduanya merupakan pakar berpengalaman dalam penilaian laboratorium kesehatan dan penerapan standar mutu di fasilitas layanan kesehatan.
Selama empat hari pelaksanaan, tim surveior melakukan telaah dokumen mutu, observasi langsung ke seluruh ruang laboratorium, serta wawancara dengan pejabat struktural dan tenaga laboratorium. Penilaian difokuskan pada implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP), kompetensi sumber daya manusia, sistem kalibrasi dan pemeliharaan alat, validitas hasil pemeriksaan, hingga pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun.
Kepala Balai Labkesmas Banjarnegara, Muh Faozan, SKM, MPH, dalam sambutannya menyampaikan bahwa survei simulasi ini menjadi momentum strategis untuk memastikan pemenuhan standar akreditasi sekaligus memperkuat budaya mutu dalam layanan laboratorium.
“Masukan dari tim surveior menjadi pegangan penting bagi kami dalam melakukan perbaikan berkelanjutan. Harapannya, saat survei akreditasi resmi dilaksanakan, seluruh aspek pemenuhan standar telah sesuai dan siap mendukung peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Dalam umpan balik yang diberikan, tim surveior menyampaikan sejumlah rekomendasi perbaikan, antara lain penguatan tata kelola dokumen mutu, pemantauan kinerja alat yang lebih sistematis, serta peningkatan pelatihan berkelanjutan bagi personel. Selain itu, percepatan digitalisasi layanan pelaporan hasil pemeriksaan dinilai penting untuk meningkatkan efisiensi dan meminimalkan potensi kesalahan administratif.
Seluruh pegawai Balai Labkesmas Banjarnegara turut berpartisipasi aktif selama kegiatan berlangsung. Hal tersebut menunjukkan komitmen bersama untuk bertransformasi menuju laboratorium yang unggul, berdaya saing, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi pemeriksaan laboratorium.
Pada penutupan kegiatan, Dr. H. Suprapto dan dr. Liza Suryani Dewi memberikan apresiasi atas keseriusan Balai Labkesmas Banjarnegara dalam menerapkan sistem manajemen mutu. Keduanya menilai lembaga ini berada pada jalur yang tepat menuju akreditasi dengan peningkatan yang signifikan dalam standar pelayanan dan keselamatan kerja.
Pelaksanaan survei simulasi akreditasi ini menjadi bukti konkrit keseriusan Balai Labkesmas Banjarnegara dalam memperkuat kualitas layanan laboratorium kesehatan masyarakat. Melalui peningkatan mutu dan keandalan hasil pemeriksaan, diharapkan masyarakat memperoleh manfaat atas layanan yang lebih profesional, kredibel, dan responsif terhadap kebutuhan kesehatan masyarakat daerah maupun nasional.(NS)



