Setelah melalui proses pendampingan yang cukup panjang selama kurang lebih 2 tahun (2015-2016) dari Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Kesehatan, akhirnya Balai Litbang P2B2 Banjarnegara mewakili Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dinyatakan lolos dalam penilaian Tim Penilai Internal (TPI) Kementerian Kesehatan sebagai Satker berpredikat WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi). Sertifikat WBK diserahkan Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) pada acara Family Gathering dan Jalan Sehat hari Minggu, tanggal 20 November 2016 bertempat di Jakarta International Expo Kemayoran Hall C Jakarta Pusat dan diterima oleh Kepala Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Bp. Jastal,SKM,M.Si.
Pada kesempatan yang sama, ada beberapa satker lain yang menerima penghargaan serupa yaitu RSAB Harapan Kita Jakarta, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua Bogor, RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang, BTKL-PP Kelas I Palembang, Poltekkes Yogyakarta, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta dan RS Kusta Dr. Sitanala Tangerang.
WBK atau Wilayah Bebas dari Korupsi adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi kriteria pada indikator pengungkit yang meliputi : manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja serta indikator hasil yaitu peningkatan kualitas pelayanan.
Setelah dilakukan penilaian oleh Tim Penilai Internal, satker berpredikat WBK tersebut akan dinilai oleh Tim Penilai Nasional (TPN) atas usulan dari Kementerian Kesehatan untuk dinilai dan ditetapkan sebagai satker berpredikat WBK/WBBM. Dengan demikian, penerimaan sertifikat Satker berpredikat WBK dari Menteri Kesehatan merupakan tonggak awal untuk melanjutkan perjuangan selanjutnya, guna mendukung terwujudnya Pembangunan Tata Kelola Pemerintahan Yang Bersih, Efektif, Demokratis dan Terpercaya”